DESKRIPSI BATUAN
DESKRIPSI
DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI
BATUAN BEKU
1. Nomor Batuan : B.1
2. Warna Batuan
a. Warna
Segar : Coklat Keputihan
b. Warna Lapuk : Coklat
3. Struktur Batuan : Holokristalin
4. Tekstur
a. Derajat
Kristalisasi : Holokristalin
b. Granularitas : Fanerik–Afanitik
c. Bentuk
Kristal : Anhedral–Subhedral
d. Relasi : Inequigranular
5. Komposisi
Mineral : Kuarsa
30%, Piroksin 20%, Plagioklas 25%,
Biotit 10%, Hornblende 15%
6. Jenis Batuan : Batuan Beku Asam
7. Nama Batuan : Batu
Granit
8. Gambar Batuan
Keterangan :
1.
Kuarsa 4. Biotit
2.
Piroksin 5. Hornblende
3.
Plagioklas
GENESA DAN KEGUNAAN
Granit
merupakan batuan beku asam
yang tergolong batuan plutonik
dan batuan gang dalam bentuk batolit atau stock. Sebagai contoh, granit pluton dari Pulau Karimun
berwarna abu-abu dengan butiran mineral sangat besar. Apabila jumlah
mineral plagioklas melebihi jumlah mineral feldspar kalium, batuan ini disebut
granodiorit. Dan dengan berkurangnya jumlah mineral kuarsa, batuan menjadi
sianit.
Granit
sering digunakan untuk pondasi galangan kapal, dermaga, pengeras jalan dan bahan
bangunan lainnya. Batu granit dapat dipoles untuk lantai dan dekorasi karena
mempunyai variasi warna yang indah.
DESKRIPSI
DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI BATUAN BEKU
1.Nomor Batuan : B.2
2. Warna Batuan
a.
Warna
Segar : Hitam
b.
Warna
Lapuk : Hitam
3. Struktur Batuan : Masif
4. Tekstur
a. Derajat
Kristalisasi : Holohyalin
b. Granularitas : -
c. Bentuk
Kristal : -
d. Relasi : -
5. Komposisi
Mineral : Gelas
Silika
6. Jenis Batuan : Batuan Beku
Asam
7. Nama Batuan : Batu
Obsidian
8. Gambar Batuan
Keterangan
:
1. Gelas
Silika
GENESA DAN KEGUNAAN
Obsidian berasal dari
wilayah danau, Oregan. Obsidian adalah salah satu tipe batuan yang terbentuk
dari glass secara natural atau alami,
diproduksi dari gunung berapi ketika lava mineral felsik mendingin dengan cepat
dan membeku tanpa waktu yang cukup untuk pertumbuhan kristal. Obsidian ini
biasanya ditemukan dalam pinggiran dari aliran lava mineral felsik, yang mana
membeku dengan lebih cepat. Karena tidak mempunyai struktur kristal, Obsidian
berpinggiran runcing.
Pada zaman dahulu Obsidian digunakan sebagai
mata anak panah, dan pada zaman modern digunakan sebagai mata pisau untuk alat
bedah dan lebih tajam lima kali dibandingkan alat bedah yang terbuat dari baja.
Bisa juga diolah menjadi cermin, perhiasan, dan batu permata.
DESKRIPSI
DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI BATUAN BEKU
1.
Nomor Batuan : B.3
2.
Warna Batuan
a. Warna
Segar : Putih Keabu-abuan
b. WarnaLapuk : Coklat Keabu-abuan
3.
Struktur :
Amigdaloidal
4.
Tekstur
a. Derajat
Kristalisasi :
Hipokristalin
b. Granularitas : Porfiritik-Afanitik
c. Bentuk
Kristal : Euhedral-Anhedral
d. Relasi : Inequigranular
5.
Komposisi Mineral : Kuarsa 40 %, Plagioklas 35 %, Piroksin
15 %, Orthoklas 5 %, Biotit 5%
6.
Jenis Batuan : Batuan Beku Intermediet
7.
Nama Batuan : Batu Dasit Porfir
8.
Gambar Batuan
Keterangan:
1. Kuarsa 4. Orthoklas
2. Plagioklas 5. Biotit
3. Piroksin
GENESA DAN KEGUNAAN
Batuan ini memiliki kandungan silika yang cukup
tinggi dan viskositasnya juga relatif tinggi. Contohnya lava andesitik yang
sampai ke permukaan melalui celah, kemudian di permukaan akan
mengalami proses pendinginan yang relatif lambat. Biasanya lava andesitik memiliki sifat cair,
sehingga bila yang di permukaan lava sampai, maka lava ini akan sergera
menyebar ke daerah lain dengan penyebaran yang sangat luas. Batuan
ini termasuk dalam kelompok batuan beku luar sehingga ukuran butirnya tidak
seragam.
Kegunaan
batuan
ini adalah pembuatan gelas, kaca, serta beberapa batu perhiasan. Dasit apabila digosok dengan baik dapat menghasilkan
ametis, avanturin, serta mata kucing yang diperjualbelikan sebagai batuan setengah mulia yang
memiliki nilai ekonomis.
DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI BATUAN BEKU
1.
NomorBatuan : B.4
2. WarnaBatuan
a.
Warna Segar : Putih dan Hitam
b.
WarnaLapuk : Putih Keabu-abuan
3.
Struktur : Masif
4. Tekstur
a.
DerajatKristalisasi : Holokristalin
b.
Granularitas : Fanerik - Afanitik
c.
Bentuk Kristal : Euhedral-
Subhedral
d.
Relasi :
Inequigranular
5. Komposisi Mineral : Kuarsa
40 %, Biotit 10 %, Plagioklas
10 %, Muskovit 10 %, Orthoklas 15 %
6.
Jenis Batuan : Batuan Beku Intermediet
7.
Nama Batuan : Batu Diorit
8.
Gambar Batuan
Keterangan:
1. Kuarsa 4.
Muskovit
2. Biotit 5. Orthoklas
3. Plagioklas
GENESA DAN
KEGUNAAN
Diorit
terdapat sebagai stock, dike, ataupun sill, dengan
sebagian kecil berasosiasi. Kelompok batuan diorit ini, bila bertekstur fanerik
disebut diorit dan apabila bertekstur afanitik disebut andesit. Kelompok batuan
ini berada di antara kelompok batuan asam dan batuan basa, sehingga komposisi kimia dan
mineraloginya pun berada
di tengah dari kedua
kelompok tersebut.
Berat jenis dari batuan ini adalah 2,85
- 3, dapat digunakan untuk
pengeras jalan, pondasi bangunan, dan lain-lain.
DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI BATUAN BEKU
1.
NomorBatuan : B.5
2.
WarnaBatuan
a. Warna
Segar : Abu-abu
Kehijauan
b. WarnaLapuk : Abu-abu
3.
Struktur :
Masif
4. Tekstur
a.
DerajatKristalisasi : Holokristalin
b.
Granularitas : Fanerik
c.
Bentuk Kristal : Subhedral-Anhedral
d.
Relasi :
Inequigranular
5. Komposisi
Mineral :
Plagioklas 35%, kuarsa 20 %, Piroksin
15 %, Orthoklas 5 %, Biotit 5 %
6.
JenisBatuan : Batuan Beku Intermediet
7.
NamaBatuan : Batu Dasit
8.
GambarBatuan
Keterangan:
1. Plagioklas 4. Orthoklas
2. Kuarsa 5.Biotit
3. Piroksin
GENESA DAN KEGUNAAN
Batuan ini memiliki kandungan silika yang cukup
tinggi dan viskositasnya juga relatif tinggi. Contohnya lava andesitik yang
sampai ke permukaan melalui celah kemudian di permukaan akan
mengalami proses pendinginan yang relatif lambat. Biasanya lava andesitik memiliki sifat cair,
sehingga bila yang di permukaan lava sampai maka lava ini akan sergera menyebar
ke daerah lain dengan penyebaran yang sangat luas. Batuan
ini termasuk dalam kelompok batuan beku luar sehingga ukuran butirnya tidak
seragam.
Kegunaan
dasit adalah pembuatan gelas, kaca, serta beberapa batu perhiasan. Dasit apabila digosok dengan baik dapat menghasilkan
ametis, avanturin serta mata kucing yang diperjualbelikan sebagai batuan
setengah mulia yang memiliki nilai ekonomis.
DESKRIPSI
DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI BATUAN BEKU
1.
Nomor Batuan : B.6
2.
Warna
Batuan
a.
Warna
Segar : Coklat Keabu-abuan
b.
Warna
Lapuk : Coklat
3.
Struktur : Masif
4.
Tekstur
a.
Derajat
kristalisasi : Holokristalin
b.
Granularitas : Afanitik
c.
Bentuk
kristal : Euhedral
- Subhedral
d.
Relasi : Equigranular
5.
Komposisi
Mineral : Kuarsa 40%, Piroksin
25%, Hornblende 15% Biotit 15%,
Mineral Lain 5%
6.
Jenis
Batuan : Batuan Beku Intermediet
7.
Nama
Batuan : Batu Andesit
8.
Gambar
Batuan
Keterangan :
1. Kuarsa 4.
Biotit
2. Piroksin 5.
Mineral Lain
3. Hornblende
GENESA DAN KEGUNAAN
Andesit temasuk batuan beku vulkanik,
sehingga penurunan suhu pada lava yang sangat cepat, oleh sebab itu kristal
yang terbentuk tidak sempurna. Andesit
banyak terdapat sebagai lava dan terjadi akibat intrusi sekunder sebagai dike. Komposisi
mineralogi batuan andesit mirip dengan batuan diorit, dimana pada andesit lebih
banyak kuarsa dan plagioklas dari jenis andesin.
Batuan
andesit teksturnya fanerik halus atau afanitik karena ukuran butirnya terlihat
secara megaskopis halus atau hampir tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Batuan andesit tersusun atas 40% senyawa SiO2
atau yang dikenal sebagai kuarsa sehingga kegunaan dari andesit
menyerupai kegunaan dari kuarsa. Misalnya pada andesit apabila
digosok dengan baik dapat menghasilkan ametis, avanturin serta mata kucing yang
diperjualbelikan sebagai batuan setengah mulia yang memiliki nilai ekonomis.
Andesit juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan gelas, kaca serta beberapa
batu perhiasan.
DESKRIPSI DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI
BATUAN BEKU
1. Nomor Batuan : B.7
2. Warna Batuan
a. Warna
Segar : Putih Keabu-abuan
b. Warna Lapuk : Coklat
3. Struktur Batuan : Masif
4. Tekstur
a.
Derajat
Kristalisasi : Hipokristalin
b.
Granularitas : Faneroporfiritik
c.
Bentuk
Kristal : Euhedral – Anhedral
d.
Relasi : Inequigranular
5. Komposisi
Mineral : Orthoklas 40%, Kuarsa
35%,
Plagioklas 10%,
Biotit 10%,
Hornblende 5 %
6. Jenis Batuan : Batuan Beku Intermediet
7. Nama Batuan : Batu
Diorit Porfir
8. Gambar Batuan
Keterangan
:
1.
Orthoklas 4.
Biotit
2.
Kuarsa 5.
Hornblende
3.
Plagioklas
GENESA DAN KEGUNAAN
Batuan ini merupakan batuan hasil terobosan batuan beku
(intrusi). Kelompok batuan ini berada ditengah antara kelompok
batuan asam dan batuan basa. Sehingga komposisi kimianya ataupun mineraloginya
berada ditengah dari kedua kelompok itu.
Diorit porfir ini proses pembentukannya
berlangsung relatif lambat, sehingga granularitasnya adalah porfiritik. Batuan
ini juga termasuk golongan batuan beku intermediet karena warnanya yang putih keabu-abuan
pertengahan batuan beku asam dan basa.
Berat jenis dari batuan ini adalah 2,85 – 3,0 dapat
digunakan untuk pengeras jalan, pondasi bangunan dan lain – lain.
DESKRIPSI
DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI BATUAN BEKU
1.
NomorBatuan : B.8
2.
WarnaBatuan
a.
Warna Segar : Putih Keabu-abuan
b.
WarnaLapuk : Coklat Keabu-abuan
3.
Struktur :
Masif
4.
Tekstur
a. Derajat
Kristalisasi :
Hipokristalin
b. Granularitas : Faneroporfiritik
c. Bentuk
Kristal : Euhedral-Anhedral
d. Relasi : Inequigranular
5.
Komposisi Mineral : Kuarsa 30%, Piroksin 10%, Plagioklas
25%, Hornblende
20%, Mineral Lain 5%
6.
Jenis Batuan : Batuan Beku Intermediet
7.
Nama Batuan : Batu Diorit Porfir
8.
Gambar Batuan
Keterangan:
1. Kuarsa 4. Hornblende
2. Piroksin 5. Mineral
Lain
3. Plagioklas
GENESA DAN KEGUNAAN
Batuan ini merupakan batuan hasil terobosan batuan beku
(intrusi). Kelompok batuan ini berada ditengah antara kelompok
batuan asam dan batuan basa. Sehingga komposisi kimianya ataupun mineraloginya
berada ditengah dari kedua kelompok itu.
Diorit porfir ini proses pembentukannya
berlangsung relatif lambat, sehingga granularitasnya adalah porfiritik. Batuan
ini juga termasuk golongan batuan beku intermediet karena warnanya yang putih
keabu-abuan pertengahan batuan beku asam dan basa.
Berat jenis dari batuan ini adalah 2,85 – 3,0 dapat
digunakan untuk pengeras jalan, pondasi bangunan dan lain – lain.
DESKRIPSI
DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI BATUAN BEKU
1. Nomor Batuan : B.9
2. Warna Batuan
a. Warna Segar :
Hijau keabu-abuan
b. Warna Lapuk :
Coklat
3. Struktur Batuan : Masif
4. Tekstur
a. Derajat
Kristalisasi : Hipokristalin
b. Granularitas : Fanerik
- Afanitik
c. Bentuk Kristal : Euhedral -
Subhedral
d. Relasi : Inequigranular
5. Komposisi
Mineral : Biotit
40%, Plagioklas 10%, Hornblende
10%, Piroksin 35%, Mineral lain 5 %
6. Jenis Batuan : Batuan Beku Intermediet
7. Nama Batuan : Batu Basalt
8. Gambar Batuan Keterangan
:
1.
Biotit 4. Piroksin
2.
Plagioklas
3. Hornblende
GENESA
DAN KEGUNAAN
Basalt merupakan
batuan afanitik dari kelompok gabro. Basalt sebagian besar terbentuk sebagai
lava, jadi pembekuannya terjadi dengan cepat, dan ukuran butirnya menjadi lebih
kecil-kecil karena pengaruh suhu yang turunnya sangat cepat. Bentuk yang paling banyak terdapat berupa lembaran yang
medominasi dari batuan beku. Batuan ini berhubungan dengan sabuk organik sehingga
penyebaran dari lava basalt sangat luas sekali bahkan sampai 200.000 mil
persegi, dengan ketebalan maksimum 6000 ft.
Batuan basalt berguna sebagai pengeras jalan, bendungan,
landasan kereta api, jembatan, keramik
dinding rumah dan tembok.
DESKRIPSI
DAN GENESA BATUAN
DESKRIPSI
BATUAN BEKU
1. Nomor Batuan : B.10
2. Warna Batuan
a. Warna
Segar : Abu – Abu
b. Warna Lapuk : Cokelat Kekuningan
3. Struktur Batuan : Masif
4. Tekstur
a. Derajat
Kristalisasi : Holokristalin
b. Granularitas : Fanerik
c. Bentuk
Kristal : Subhedral
d. Relasi : Equigranular
5. Komposisi
Mineral : Plagioklas
30%, Kuarsa 40%, Hornblende 15%,
Biotit 15%
6. Jenis Batuan : Batuan Beku Basa
7. Nama Batuan : Batu
Gabro
8. Gambar Batuan
Keterangan :
1.
Plagioklas 3. Hornblende
2.
Kuarsa 4. Biotit
GENESA DAN KEGUNAAN
Kelompok
batuan dalam yang sering disebut gabro, yang memiliki warna hitam kehijauan, dengan
sifat batuannya tergolong basa, strukturnya masif atau pejal, derajat
kristalisasi yang dimiliki oleh gabro yaitu holokristalin dimana mineral
penyusun dari gabro mayoritas adalah mineral kristalin, tekstur faneritik, susunan
mineralnya seragam kasar. Gabro terbentuk sebagai tubuh intrusi dan merupakan
batuan yang umum terdapat dimana-mana, berwarna gelap karena sebagian besar
mineral penyusunnya adalah piroksin dan olivin. Kegunaan
gabro sebagai bahan baku industri poles tegel, ornamen, bahan bangunan atau pondasi
bangunan (gedung, jalan, jembatan).
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda